Pelalawan, Mediacenter- Setelah mengikuti rakor Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kemendagri yang dipimpin oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jendral Kemendagri Tomsi Tohir secara virtual, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pelalawan melaksanakan rapat pengendalian inflasi daerah Tingkat Kabupaten Pelalawan. Bupati Pelalawan yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Fakhrizal M. Si memimpin rapat pengendalian inflasi daerah ini yang dilaksanakan pada Senin (20/5/2024) bertempat di ruang rapat Lt. II kantor Bupati Pelalawan.
Dalam arahannya, Asisten II mengajak seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
Kabupaten Pelalawan untuk menyusun langkah-langkah konkrit guna mendukung program dan kegiatan strategis dalam rangka pengendalian inflasi.
“Sebagaimana disampaikan oleh Mendagri, bahwa Kota Dumai sebagai sister city Kabupaten Pelalawan, inflasi year on year berada di angka 3,63% dan termasuk dalam 10 Kota dengan angka inflasi tertinggi di Indonesia. Hal ini harus kita perhatikan jangan sampai naik ke angka yang lebih tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat IPH Kabupaten Pelalawan pada minggu ke tiga Mei sebesar 1,19%. Komoditas yang mempunyai andil tertinggi yaitu cabe merah (0,8535), bawang merah (0,2323) dan gula pasir (0,1534).” Jelas Fakhrizal.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan meminta kepada OPD terkait agar melakukan tindakan-tindakan nyata agar angka inflasi tetap berada pada batas normal.
“Saya minta kepada Tim TPID agar dapat melaksanakan langkah-langkah konkrit ke dalam program dan kegiatan teknis opd masing-masing serta harus terukur dan berkelanjutan agar inflasi di Kabupaten Pelalawan ini dapat kita kendalikan. Kita bisa melaksanakan 9 langkah konkrit ini untuk mengendalikan inflasi kita, yakni:
1. Pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia
2. Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah
3. Menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting
4. Pencanangan gerakan menanam
5. Melaksanakan operasi pasar murah bersama
6. Melaksanakan sidak kepasar dan distributor agar tidak menahan barang
7. Berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan
8. Merealisasikan BTT untuk dukungan pengendalian inflasi
9. Memberikan bantuan transportasi dari APBD.” tambah Fakhrizal.
Drs. Fakhrizal juga meminta kepada OPD terkait untuk betul-betul serius dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi di Kabupaten Pelalawan.
“Angka inflasi year on year Kabupaten Pelalawan saat ini dalam keadaan masih
terkendali, yaitu sebesar 3,63%, masih lebih rendah dibandingkan inflasi Provinsi Riau (3,99%), akan tetapi perlu diwaspadai karena dalam beberapa hari kedepan umat Islam khususnya akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Hal ini kemungkinan akan berdampak pada meningkatnya permintaan pada komoditas-komoditas tertentu. Peningkatan permintaan dapat memicu naiknya angka inflasi, oleh karena itu semua OPD terkait harus betul-betul serius dalam melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi. Khusus kepada Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) agar melakukan pengawasan kepada penyedia sapi/kambing kurban yang masuk ke wilayah Kabupaten Pelalawan agar hewan kurban tersebut terjamin kesehatannya dan memenuhi persyaratan hewan kurban.” Tutup Asisten II Drs. Fakhrizal
Kategori |
: |
Berita Pelalawan |
Tanda | : |
Bupati PelalawanPelalawan
|