MADU FORESBI KEKAYAAN MADU HUTAN RIAU

MADU FORESBI KEKAYAAN MADU HUTAN RIAU

Gaya hidup yang semakin modern membuat masyarakat menjadi sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bernutrisi merupakan cara untuk menjaga kesehatan tubuh. Mengkonsumsi madu menjadi salah satu trend yang dilakukan mengingat madu sangat baik untuk kesehatan karena mengandung banyak nutrisi. Ada banyak jenis madu yang ada di Indonesia, salah satunya madu hutan. Madu hutan disebut-sebut lebih bagus dari madu biasa karena kandungannya yang lebih kaya dan alami. Madu hutan dihasilkan dari lebah jenis Apis Dorsata atau lebah liar yang banyak hidup di kawasan hutan. Sarang lebah yang berwarna hitam ini biasa hidup berdampingan dengan koloni lainnya, di mana dalam satu pohon bisa terdapat 5-10 koloni lebah Apis Dorsata.

Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki dataran rendah dengan hutan tropis di dalamnya. Lokasi tersebut menjadi rumah bagi varietas Pohon Sialang, pohon tinggi yang menjadi tempat lebah jenis Apis Dorsata memproduksi madu, atau yang lebih dikenal dengan madu Sialang. Madu tersebut sangat berharga bagi masyarakat lokal, karena dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan dapat menambah penghasilan. Selain itu, proses pemanenan madu Sialang juga telah menjadi praktek budaya yang sudah dilakukan turun-temurun oleh bagi masyarakat adat yang tinggal di sekitaran hutan tersebut.

Madu Foresbi merupakan madu asli dari hutan Riau yang dipanen dengan cara tradisional dan diolah dengan cara mengurangi kadar airnya. Sehingga madu menjadi lebih tahan lama tanpa mengubah rasa dan khasiat madu. Sumber Madu Foresbi yaitu dari jenis lebah Apis Dorsata yang banyak bersarang di pohon sialang. Di hutan Pelalawan ada 5 jenis pohon sialang yang biasa dijumpai dan dipanen yaitu, pulai, rengas, kempas, kelakap dan beringin. Madu Foresbi 100% madu murni karena sebelum madu diolah madu akan diuji tingkat kemurniannya. Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan dan PT. Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) melakukan pembinaan terhadap petani madu yang ada. Dibawah naungan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rumah Madu Andalan, madu yang diproduksi bersumber dari 4 wilayah di Provinsi Riau yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi. Rumah Madu Andalan menjadi wadah bagi para petani madu sialang untuk menyalurkan hasil panen dengan harga jual yang kompetitif. Setelah menerima madu dari petani, Rumah Madu Andalan akan mengolah madu tersebut dengan mengurangi kadar airnya, kemudian dikemas secara menarik dan diberi nama Madu Foresbi. Madu Foresbi telah mengantongi izin edar dari lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat Halal Produk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Madu Sialang termasuk jenis madu langka, mengingat untuk mendapatkannya petani harus menerobos hutan agar mendapatkan pohon sialang yang biasanya memiliki 8-10 sarang lebah. Untuk memanen madu ini, petani juga harus memanjat pohon sialang setinggi 60-80 meter yang biasanya dilakukan pada malam hari. Saat ini, Rumah Madu Andalan memiliki 48 pohon madu sialang yang tersebar di wilayah kelompoknya. Hasilnya, setiap bulan Rumah Madu Andalan bisa panen hingga 4 ton.  

“Hambatan dalam menjalankan Rumah Madu Andalan ini adalah suplai madu yang datangnya tidak menentu. Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah ini, Rumah Madu Andalan menjadwalkan pasokan madu dari tiap wilayah anggotanya” ujar Tengku Indra selaku Ketua Rumah Madu Andalan.

Pemasaran produk Madu Foresbi dilakukan secara offline dan online. Pemasaran offline dilakukan dengan membuat galeri Rumah Madu yang berlokasi di Pangkalan Kerinci. Untuk pemasaran online dilakukan dengan menjual produk Madu Foresbi di Martket Place Shoppe dan Tokopedia. Promosi turut dilakukan di sosial media seperti Instagram dengan nama “Madu Foresbi”. Ada 3 jenis kemasan Madu Foresbi yang diproduksi oleh Rumah Madu Andalan. Kemasan derigen plastik dengan berat madu 1 kg, kemasan botol plastik dengan berat 350gr dan kemasan botol kaca dengan berat 330gr. Harga jual produk Madu Foresbi dijual dengan berbagai varian harga. Untuk kemasan 1 kg dijual seharga Rp. 120.000,- , kemasan 350gr dijual dengan harga Rp. 65.000,- sementara untuk kemasan botol kaca dijual seharga Rp. 70.000,-.

By: Yulidar Sinulingga

Editor: Hengky Pradana

Kategori
:
Berita Perindustrian
Tanda :
KecamatanOPD PelalawanBupati Pelalawan
BAGIKAN :
Tweet Share Share